Apa itu Kapal Ponton?

Istilah perahu ponton paling sering digunakan untuk menggambarkan jenis perahu dengan lambung yang terbuat dari tabung aluminium, atau spons, berjalan memanjang dari depan ke belakang. Terlampir di bagian atas tabung ini adalah dek datar besar yang dikelilingi oleh pagar. Kata ponton berasal dari kata Prancis Kuno ponton, yang berarti “jembatan terapung”. Nama perahu ponton juga dapat digunakan untuk menggambarkan hampir semua kapal terapung yang menggunakan tabung sebagai lambungnya.

Perahu ponton umumnya ringan dan ditenagai oleh motor tempel dengan kisaran 10 hingga 300 tenaga kuda, tergantung pada jenis uang yang ingin Anda keluarkan. Panjangnya berkisar antara 16 hingga 25.5 kaki (4.9 hingga 7.8 meter). Karena konstruksinya, perahu ponton hanya boleh dioperasikan di perairan yang tenang dan terlindung seperti danau dan sungai yang bergerak lambat. Lambungnya yang dangkal juga memungkinkan mereka untuk berlabuh di hampir semua pantai.

Perahu ponton serbaguna dikenal luas sebagai “perahu pesta” — kerajinan yang sempurna untuk bersenang-senang dan bersantai. Desain perahu ponton memaksimalkan ruang sementara sifatnya yang lambat dan berkelok-kelok memudahkan bersosialisasi. Beberapa model memungkinkan Anda untuk memasukkan hingga 17 rekan rekan di dalam pesawat.

Perahu ponton tidak hanya bagus untuk pesta, tetapi juga untuk pelaut yang lebih aktif, karena beberapa model cukup cepat untuk ski air dan wakeboarding. Perahu ponton yang dibuat untuk ski air biasanya memiliki tabung ketiga. Untuk nelayan yang rajin, beberapa produsen menawarkan perahu ponton yang membuat ekspedisi memancing menjadi pengalaman yang nyaman, dengan ember umpan built-in, pemegang tongkat dan sumur hidup.

Langit adalah batasnya dengan fitur dan opsi yang tersedia di kapal ponton. Sebagian besar dilengkapi dengan kanopi untuk tempat berteduh, dan opsi tambahan termasuk sistem stereo kelas atas, kursi berlengan yang nyaman, pemanggang barbekyu, tempat cangkir, dapur dengan wastafel dan penyimpanan, meja, tempat tidur pengisi, akses kursi roda, dan bahkan stasiun privasi dengan port- pispot. Beberapa pemilik tinggal dan berkemah di perahu ponton mereka selama berhari-hari, melengkapi mereka dengan pancuran dan kebutuhan lainnya.