Apa itu Gerbang Pejalan Kaki?

Gerbang pejalan kaki adalah gerbang yang dirancang untuk menghambat akses pejalan kaki, atau untuk memungkinkan pejalan kaki melalui dinding atau penghalang lain secara terkendali melalui gerbang. Desain gerbang biasanya cukup sempit sehingga orang-orang di kendaraan tidak dapat melewatinya, meskipun gerbang pejalan kaki dapat mengizinkan lewatnya sepeda, tergantung pada bagaimana mereka dirancang. Gerbang pejalan kaki digunakan di seluruh dunia dalam berbagai pengaturan, dari pekarangan tempat tinggal hingga stasiun kereta api.

Salah satu bentuk klasik dari gerbang pejalan kaki adalah gerbang yang diposisikan di pagar atau dinding untuk memungkinkan orang lewat. Misalnya, banyak rumah di kota yang dikelilingi pagar untuk privasi dan keamanan, dengan gerbang pejalan kaki di ujung jalan depan untuk memungkinkan pengunjung masuk ke dalam. Gerbang ini dapat dibuka dengan gerendel sederhana, atau mungkin dikunci, dalam hal ini pengunjung memerlukan kunci, atau seseorang perlu mengaktifkan gerbang dari jarak jauh untuk memungkinkan masuk.

Gerbang pejalan kaki juga terkadang terletak di pagar yang mengelilingi area pertanian. Dalam hal ini, beberapa orang memasang apa yang dikenal sebagai gerbang ciuman. Gerbang ciuman memungkinkan orang lewat, tetapi menjaga ternak kembali. Gagasan di balik gerbang semacam itu adalah bahwa gerbang pejalan kaki biasa pada engselnya bisa dibiarkan terbuka oleh pejalan kaki yang ceroboh, sehingga ternak bisa lepas. Gerbang ciuman tidak memerlukan tindakan dari orang-orang yang lewat untuk menjaga ternak tetap terkendali.

Gerbang pejalan kaki dapat dilihat di banyak area di mana akses dikendalikan. Stasiun angkutan umum, misalnya, sering menggunakan bentuk gerbang pejalan kaki yang dikenal sebagai pintu putar. Pintu putar memungkinkan satu orang lewat pada satu waktu, dengan desain yang tetap terkunci sampai seseorang memasukkan ongkos, tanda, atau tiket, di mana pintu putar cukup terbuka untuk memungkinkan satu orang masuk sebelum menutup lagi. Pintu putar juga digunakan di bus, di konser, dan di tempat lain di mana pengendalian massa mungkin penting.

Dalam beberapa kasus, gerbang pejalan kaki rendah, secara klasik setinggi pinggul. Gerbang bertindak sebagai penghalang, tetapi seseorang dapat dengan mudah melompati gerbang jika perlu. Gerbang pejalan kaki lainnya lebih tinggi, dirancang untuk mencegah orang melompat. Gaya ini dapat digunakan ketika keamanan menjadi perhatian utama, atau ketika area di belakang gerbang bersifat pribadi dan perancang tidak ingin orang dapat melihat dari atas gerbang.