Apa itu Gap Loss?

Gap loss adalah fenomena pada serat optik dimana sinyal terganggu oleh celah antar kabel yang seharusnya saling sejajar. Ini bisa menjadi hasil dari masalah dengan cara teknisi meletakkan kabel, dan dalam beberapa kasus, mungkin sengaja diinduksi dengan bantuan perangkat attenuator. Kehilangan celah yang tidak direncanakan dapat menjadi masalah dalam sistem serat optik yang dapat mengganggu kelancaran transmisi data, sehingga teknisi harus dapat mengidentifikasi dan memperbaikinya dengan cepat.

Jenis pengkabelan ini bergantung pada penggunaan sinyal yang terlihat untuk mengirimkan informasi. Pada titik di mana dua kabel bergabung, mereka harus disejajarkan dengan hati-hati satu sama lain untuk memungkinkan sinyal bergerak bebas di antara kabel. Jika tidak disejajarkan dengan benar, gap loss dapat terjadi. Cahaya menyebar saat keluar dari satu kabel, menyebar untuk mengenai kelongsong di sekitar kabel tetangga daripada menargetkan kabel serat optik di dalamnya. Akibatnya, sebagian sinyal hilang.

Jika tidak disengaja, ini bisa menjadi akibat dari kegagalan memposisikan kabel dengan benar, seperti dalam kasus masalah seperti kehilangan misalignment sudut, di mana kabel tidak sejajar pada sudut yang benar. Ketika attenuator dipasang di antara dua kabel, itu menciptakan kehilangan celah. Ini dapat digunakan untuk mengontrol perbedaan daya, di mana sinyal bertenaga tinggi dapat mengganggu saluran. Ini juga dapat digunakan untuk mensimulasikan kehilangan celah di alam liar untuk kepentingan teknisi yang melakukan aktivitas pengujian dan pemasangan.

Simulasi kehilangan celah di lab dapat memberikan informasi penting tentang kinerja kabel dalam kondisi buruk. Itu juga dapat menawarkan wawasan tentang seperti apa kehilangan data ketika kesenjangan menjadi masalah. Ini dapat membantu prosedur diagnostik untuk menentukan penyebab sinyal yang salah. Ini juga dapat digunakan dalam penelitian dan pengembangan untuk membuat kabel yang tidak terlalu rentan terhadap kehilangan celah, dengan rentang toleransi yang lebih luas untuk mencegah masalah dalam aplikasi lapangan.

Saat mensimulasikan kehilangan celah di lab, teknisi dapat dengan hati-hati mengkalibrasi attenuator mereka untuk mengontrol kondisi. Mereka dapat menjelajahi apa yang terjadi dengan pengaturan yang berbeda serta penyesuaian posisi garis untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang kehilangan data. Pengukuran juga dapat dilakukan untuk melihat bagaimana cahaya berperilaku saat mencoba melintasi celah.