Entheogen adalah obat yang memiliki riwayat penggunaan agama atau perdukunan. Kebanyakan entheogens adalah halusinogen, meskipun beberapa zat yang mengubah suasana hati. Entheogen semuanya berasal dari tumbuhan dan sumber alami lainnya, perbedaan utama antara entheogen dan obat-obatan sintetis. Penggunaan entheogens kontroversial di beberapa budaya, terutama karena kekhawatiran bahwa semua obat ini dapat digunakan untuk rekreasi serta penggunaan agama, sehingga sulit untuk menentukan kapan seseorang menggunakan obat tersebut untuk alasan agama atau pribadi.
Penggunaan zat psikoaktif untuk berkomunikasi dengan yang ilahi tampaknya kuno, dilihat dari bukti arkeologis. Banyak budaya manusia purba menggunakan berbagai zat dalam upaya untuk berkomunikasi dengan Tuhan atau para Dewa, dan tradisi ini berkembang seiring dengan semakin kompleksnya budaya manusia. Entheogen paling sering diambil oleh pendeta dan dukun, atau oleh kelompok pemuka agama di festival dan acara tertentu, dan seringkali tabu melarang penggunaan obat-obatan tersebut dalam konteks non-agama.
Beberapa contoh entheogen dari seluruh dunia antara lain: kava, ayahuasca, peyote, mead, henbane, psilocybin, teratai biru, tembakau, fly agaric, hashish, dan ganja. Seperti dapat dilihat dari daftar ini, beberapa entheogen mulai digunakan dalam konteks sekuler di beberapa titik dalam sejarah. Tembakau, misalnya, diperkenalkan ke Eropa oleh para penjelajah yang bertemu dengan suku-suku asli Amerika yang menggunakannya, dan mead adalah minuman yang umum di era abad pertengahan. Entheogen lain telah menjadi zat terbatas di banyak masyarakat.
Seperti halusinogen lainnya, entheogen dapat sangat mengubah kimia otak. Keamanan penggunaan entheogen sebagian besar tergantung pada bagaimana obat itu ditanam, dipanen, dan ditangani, dan tingkat individu senyawa pengubah pikiran di pabrik. Orang-orang merespons dengan sangat berbeda terhadap penggunaan entheogen karena obat-obatan ini tidak dapat dicampur dan dikendalikan secara hati-hati seperti rekan-rekan sintetiknya, dan reaksi merugikan telah diketahui terjadi. Penggunaan entheogen yang berkepanjangan juga dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan.
Banyak budaya mencantumkan entheogen sebagai zat yang dikendalikan, yang mencerminkan fakta bahwa mereka tidak memiliki nilai obat yang jelas, dan mereka bisa sangat berbahaya. Di daerah di mana ada penggunaan entheogen yang sah secara historis, orang-orang dari budaya dan agama yang menggunakan obat-obatan ini dapat diizinkan untuk membawa dan menggunakan dalam jumlah terbatas. Terutama di daerah di mana kebebasan beragama dihargai, penggunaan entheogens oleh individu yang memenuhi syarat dilindungi oleh hukum, tetapi hukuman untuk menjual obat-obatan kepada orang luar bisa sangat berat.