Dompet clutch adalah aksesori wanita yang dirancang untuk menampung beberapa kebutuhan seperti SIM, ponsel, dan kartu kredit. Clutch purse didesain untuk dibawa dengan tangan, ada yang memiliki rantai atau strap kulit yang bisa dilepas sehingga bisa juga dikenakan digantung di bahu. Ada banyak gaya cengkeraman yang berbeda, dan beberapa bentuk dompet kecil telah digunakan sejak era Babilonia, meskipun gaya tertentu telah masuk dan keluar dari mode sejak saat itu. Di zaman modern, mereka paling sering digunakan sebagai tas malam.
Kopling datang dalam berbagai macam bentuk, merek, dan gaya, yang semuanya dapat bervariasi antara merek dan musim. Mereka datang sebagai kotak persegi kecil, dalam segitiga atau bentuk hati, ditutupi dengan satin, manik-manik atau brokat. Mereka diikat dengan jumbai, loop, dan dekorasi fantastis lainnya. Clutch kulit atau vinil tersedia untuk acara yang tidak terlalu formal ketika dompet yang lebih kecil masih diinginkan. Harganya berkisar dari $10 US Dollars (USD) ke atas, tergantung pada desainnya.
Karena ukurannya yang sangat kecil dan tersedia dalam berbagai gaya, dompet kopling sering digunakan untuk mempersonalisasi pakaian. Seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna konservatif mungkin memilih tas selempang berwarna cerah untuk menambahkan beberapa warna pada pakaiannya, atau mungkin menukar tas yang lebih berguna yang dia bawa untuk kehidupan sehari-hari dengan tas tangan unik jika dia pergi keluar untuk acara malam. Karena harganya seringkali relatif murah, beberapa wanita memilih untuk membeli banyak dompet kopling dengan gaya yang berbeda sehingga mereka akan memiliki dompet yang cocok dengan banyak pakaian yang berbeda.
Sejarah dompet pada umumnya tanggal kembali ke era Babilonia. Dompet umumnya digunakan dalam upacara keagamaan saat itu, tetapi kemudian lebih umum digunakan untuk membawa uang dan barang berharga. Baik pria maupun wanita di zaman kuno mengenakan dompet kecil di ikat pinggang. Pada awal 1800-an, wanita mulai membawa tas tangan, cikal bakal tas tangan modern, terlihat sangat mirip dengan beberapa gaya dompet kopling saat ini. Wanita akan membawa saputangan dan garam berbau di tas mereka, bersama dengan, mungkin, sebungkus kertas nasi untuk menghilangkan noda mengkilap di wajah.
Dompet kopling keluar dari mode di awal abad ke-19, tetapi mengalami kebangkitan popularitas selama Perang Dunia II. Dengan penjatahan, kopling yang lebih kecil membutuhkan lebih sedikit bahan untuk pembuatan dan cocok dengan pola pikir masa perang. Tas ini tetap populer hingga saat ini sebagai tas malam, meskipun beberapa wanita menggunakannya untuk penggunaan sehari-hari, terutama jika mereka tidak perlu membawa banyak aksesori atau jika mereka hanya menjalankan tugas.