Cropped jacket adalah jaket dengan hemline setinggi pinggang atau lebih tinggi. Jaket yang dipotong mungkin datang dengan lengan panjang, lengan tiga perempat panjang, atau lengan topi, serta kerah bulat, kerah melebar, kerah snap, atau tanpa kerah sama sekali. Jaket yang dipotong cocok dengan berbagai genre mode tergantung pada gayanya, dan dapat berkisar dari gaya kantor retro hingga terinspirasi militer. Jaket yang dipotong biasanya dibuat dari kain yang lebih berat dengan struktur, seperti denim, tweed, kulit, atau sutra mentah.
Selama tahun 1960-an, First Lady Jacqueline Kennedy mempopulerkan tampilan crop jacket yang dipasangkan dengan rok yang serasi. Beberapa foto paling ikonik dari mantan ibu negara menampilkan dirinya dalam balutan jaket crop, setelan rok yang serasi, dan aksesori seperti mutiara, kacamata hitam berukuran besar, dan topi kotak obat. Drama kantoran, Mad Men, berlatar tahun 1960-an, juga mencerminkan popularitas jaket berpotongan saat ini, karena sering menampilkan gaya pada berbagai pemeran wanita. Selain cropped jacket terinspirasi retro, cropped jacket terinspirasi militer telah menjadi populer di milenium baru, menampilkan detail seperti kancing emas besar, bordir, double breasting, dan tanda pangkat.
Selama tahun 1980-an, cropped jacket muncul kembali dalam mode mainstream, mengambil bentuk yang sangat berbeda dari pakaian formal sebelumnya. Jaket yang dipotong menjadi lebih pendek, menampilkan hemline naik ke tulang rusuk menyerupai jaket bolero. Beberapa jaket yang sangat dipotong ini menampilkan desain yang sama dengan jaket motor, dan tersedia dalam berbagai warna neon yang berani. Jaket denim atau jean yang sangat pendek juga menjadi populer di tahun 1980-an, sebagian besar dalam gaya yang dicuci dengan batu dan dicuci dengan asam. Di milenium baru, jaket denim yang dipotong kembali muncul, tetapi menerima perubahan gaya dalam denim yang lebih gelap.
Pada bulan-bulan yang lebih dingin, jaket yang dipotong dapat diletakkan di atas turtleneck, kemeja, dan atasan lainnya dengan lengan panjang. Dalam cuaca yang lebih hangat, jaket berpotongan dapat dikenakan di atas gaun musim panas atau di atas kamisol yang dipasangkan dengan celana berpotongan. Faktor paling penting untuk dipertimbangkan saat mencocokkan jaket yang dipotong dengan pakaian adalah kainnya. Jika pakaiannya formal, hindari memasangkannya dengan jaket berpotongan yang dibuat dari kain informal seperti denim dan korduroi. Namun, jaket berpotongan formal yang terbuat dari kain seperti wol dan kerah berfitur atau double-breasting dapat dipadukan dengan pakaian formal atau informal.