CPAP adalah singkatan dari “continuous positive airway pressure.” CPAP Neonatal adalah peralatan medis yang digunakan untuk membantu bayi baru lahir bernapas. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 36 minggu mungkin belum sepenuhnya mengembangkan paru-paru dan mungkin tidak dapat bernapas sendiri. Dalam kasus ini, bayi memakai alat yang mengirimkan aliran udara ke dalam hidung dan turun ke trakea. Ini menciptakan sejumlah kecil tekanan positif di jalan napas, menahannya agar tetap terbuka dan membiarkan anak bernapas.
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu mungkin kekurangan pelumas paru-paru normal yang disebut surfaktan. Surfaktan memungkinkan paru-paru mengembang dan mengempis tanpa jaringan saling menempel. Ketika bayi kekurangan surfaktan, paru-paru bisa kolaps, mengakibatkan masalah pernapasan yang dikenal sebagai sindrom gangguan pernapasan neonatal. Untuk anak-anak ini, menggunakan CPAP neonatal adalah menyelamatkan nyawa. Ini memungkinkan mereka untuk bernapas dan mengurangi kebutuhan akan mesin ventilasi yang lebih invasif.
CPAP neonatus juga disebut sebagai ventilasi noninvasif dan dapat mencegah kebutuhan akan ventilator. Ventilator membutuhkan tabung pernapasan untuk dimasukkan ke tenggorokan anak dan turun ke trakea. Udara dikirim pada tekanan yang lebih tinggi dan tabung pernapasan dapat memasukkan bakteri, menyebabkan infeksi paru-paru. Risiko komplikasi dari ventilator lebih tinggi daripada CPAP neonatal.
Seorang anak dengan sindrom gangguan pernapasan mungkin perlu dikirim pulang dengan CPAP neonatal hidung. Sebuah mesin portabel disimpan di samping tempat tidur anak, seperti mesin sleep apnea dewasa. Kanula hidung memberikan oksigen bertekanan ringan ke dalam hidung anak melalui selang plastik fleksibel. Mesin tidak bernafas untuk anak; anak masih bernafas sendiri. Tujuannya adalah untuk menyapih anak dari CPAP neonatal, dan tim pernapasan neonatal akan membantu anak mencapai tujuan itu.
CPAP neonatus menyelamatkan nyawa tetapi bukan tanpa risiko. Oksigen atau tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan robekan pada jaringan paru-paru, yang menyebabkan paru-paru kolaps. Kadar oksigen yang tinggi juga dapat merusak retina mata sehingga mengakibatkan kebutaan. Komplikasi lain termasuk pembekuan darah atau pendarahan ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak jangka panjang. Untuk mencegah komplikasi ini, tingkat oksigen dan tekanan perlu diturunkan sesegera mungkin.
Kebutuhan CPAP neonatus dapat dikurangi dengan mencegah persalinan dini. Perawatan prenatal yang tepat untuk ibu, termasuk kunjungan rutin ke dokter dan nutrisi yang tepat, menghasilkan bayi yang lebih sehat. Persalinan prematur terkadang dapat dihentikan dengan menggunakan obat-obatan, memberikan bayi lebih banyak waktu untuk berkembang di dalam rahim. Untuk bayi dengan risiko tinggi lahir lebih awal, obat kortikosteroid yang diberikan kepada ibu dapat membuat paru-paru bayi lebih cepat matang.