Apa itu Cowl Neck?

Leher cowl adalah garis leher yang menyerupai turtleneck floppy tidak terstruktur dan tirai di bawah tulang selangka. Ini paling sering ditampilkan pada sweater lengan pendek dan lengan panjang yang telah dirajut dari kain seperti wol, kasmir, dan angora, atau sintetis seperti akrilik. Desain ini juga cocok untuk jenis pakaian formal tertentu seperti gaun pengantin, asalkan kainnya memiliki kualitas draping yang tepat. Gaya leher cowl dikatakan telah terinspirasi oleh mode Yunani awal, yang mengkhususkan diri pada pakaian terbungkus yang tidak sesuai dengan kontur tubuh.

Kerah cowl modern biasanya ditampilkan pada pakaian dalam kombinasi dengan bagian pakaian yang pas. Bahkan sweater dengan jenis garis leher yang menonjolkan draping tebal di area tertentu, seperti lengan lebar berbentuk lonceng, biasanya juga akan menampilkan bagian yang pas seperti pinggang yang meruncing untuk mempertahankan siluet pemakainya. Garis leher cowl sangat menyanjung untuk sosok berdada kecil karena draping ekstra dari kain dapat menambah volume ke area payudara.

Kerah cowl dapat dibentuk dengan berbagai cara yang mengubah keseluruhan tampilan pakaian. Misalnya, dapat diluruskan menjadi garis leher perahu atau “leher perahu” dengan menarik kain ke atas tulang selangka dan ke arah bahu. Beberapa cowl neck bahkan dapat diregangkan di belakang kepala untuk membentuk tudung jika ada cukup kain di draping. Kerah cowl kadang-kadang juga dijual terpisah, bersama dengan penutup lain seperti syal, jubah, ponco, dan bahu. Leher juga dapat dilipat ke samping atau memiliki ritsleting atau kancing di bagian tengah pakaian atau di sepanjang leher dan bahu.

Di milenium baru, garis leher cowl telah menjadi fitur populer pada tunik rajut kabel, terutama pada wol abu-abu dan kain alami lainnya. Tunik dengan jenis garis leher ini telah menjadi bahan pokok yang sangat populer dalam pakaian hamil karena lipatan kain menyembunyikan tonjolan dan memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan di daerah perut.