Cakupan aset berkaitan dengan rasio antara aset berwujud yang ada di tangan dan jumlah uang yang terutang dalam bentuk pinjaman, dan hutang lainnya kepada mitra vendor, pemegang saham preferen, dan lain-lain. Ketika membahas tingkat cakupan aset saat ini, intinya adalah untuk menentukan berapa banyak aset bersih perusahaan yang diperlukan untuk menutupi hutang bisnis saat ini.
Proses untuk menghitung cakupan aset sangat sederhana. Pertama, tentukan jumlah ekuitas dalam bisnis dan kewajiban tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Bagilah angka ini dengan nilai aset tidak lancar. Jawabannya adalah tingkat cakupan aset saat ini, yang dihitung dalam persentase. Dalam beberapa kasus, nilai persediaan juga dapat digabungkan dengan nilai aset tidak lancar sebagai bagian dari perhitungan akhir.
Mencermati cakupan aset adalah langkah cerdas untuk bisnis dari semua ukuran. Meskipun hampir tidak mungkin menjalankan perusahaan tanpa menimbulkan semacam hutang, tujuannya adalah untuk memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Mengawasi rasio antara aset dan kewajiban menggunakan formula cakupan aset adalah salah satu cara untuk memastikan penggunaan sumber daya yang bijaksana ini terjadi. Rasio cakupan aset yang baik juga berarti bahwa setiap kewajiban utang yang timbul sebagai bagian dari operasi perusahaan dapat dan akan dilunasi tepat waktu.
Selain memberikan wawasan berharga tentang kesehatan keuangan bisnis, proses penentuan cakupan aset juga mengharuskan catatan keuangan terkini dan akurat. Tidak mungkin, misalnya, untuk menentukan status kewajiban utang saat ini kecuali informasi Hutang Usaha lengkap dan mutakhir. Dengan cara yang sama, penting untuk memperhitungkan setiap aset bersih bisnis agar formula cakupan aset menghasilkan gambaran keuangan perusahaan yang benar dan bermanfaat. Dengan demikian, hasil sampingan dari perhitungan cakupan aset adalah bahwa semua catatan keuangan harus dipelihara agar data tersebut memiliki makna yang konstruktif.
Perhitungan cakupan aset adalah proses yang harus dilakukan setiap perusahaan secara teratur sepanjang tahun fiskal. Mengambil data yang diperlukan dan menentukan persentase utang dibandingkan dengan aset adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak maju, serta untuk mengingatkan pemilik akan kebutuhan untuk membuat beberapa perubahan untuk mempertahankan profitabilitas bisnis.