Burkholderia cepacia adalah bakteri yang sangat umum yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius. Ini adalah patogen yang kuat dan produktif yang dapat bertahan hidup di tanah, air, dan bahkan media yang biasanya steril seperti sabun antibakteri dan botol obat. Bakteri ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang sehat, tetapi individu dengan sistem kekebalan yang lemah berisiko tinggi terkena infeksi. Burkholderia cepacia resisten terhadap banyak antibiotik umum dan dapat dengan cepat menyesuaikan pertahanan baru terhadap obat-obatan, sehingga sulit untuk diobati. Pasien yang jatuh sakit biasanya dikarantina di kamar rumah sakit dan diberikan beberapa jenis antibiotik sampai ditemukan yang berhasil.
Hampir tidak mungkin untuk mencegah paparan Burkholderia cepacia di komunitas berpenduduk padat dan gedung-gedung padat, seperti rumah sakit. Sistem kekebalan tubuh manusia biasanya cukup kuat untuk mencegah infeksi Burkholderia cepacia, tetapi kondisi tertentu dapat menyebabkan komplikasi serius. Orang yang mengidap AIDS dan pasien kanker yang menerima kemoterapi memiliki risiko tinggi terkena infeksi. Kondisi genetik yang disebut cystic fibrosis, yang melibatkan penyakit paru-paru kronis, sangat meningkatkan kemungkinan terkena bakteri dan mengalami gejala yang parah.
Seseorang yang mengalami infeksi Burkholderia cepacia ringan mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Beberapa orang mengalami batuk basah, sakit tenggorokan, dan demam ringan. Dalam kasus infeksi parah, seseorang dapat memiliki gejala pneumonia, seperti demam tinggi, menggigil, kelelahan, dan nyeri dada. Pasien cystic fibrosis cenderung mengembangkan batuk kronis, lendir dan darah dan kesulitan bernapas yang ekstrim tanpa bantuan masker oksigen.
Dokter yang mencurigai Burkholderia cepacia dapat mengkonfirmasi diagnosis dengan menganalisis sampel darah dan kultur lendir yang dikumpulkan dari bagian belakang tenggorokan. Spesialis laboratorium pertama-tama menguji sampel untuk melihat apakah ada bakteri, dan kemudian mencoba membasmi patogen dari kultur dengan berbagai jenis antibiotik. Obat-obatan yang ditemukan efektif melawan kultur segera diberikan kepada pasien melalui jalur intravena.
Kotrimoksasol, sefepim, dan meropenem sering merupakan antibiotik yang paling bermanfaat dalam mengobati infeksi akut. Namun, beberapa jenis bakteri mengembangkan resistensi terhadap obat-obatan ini, dan beberapa obat lain mungkin perlu diberikan secara coba-coba sampai ditemukan obat yang efektif. Gejala lain seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, dan demam diobati sesuai dengan obat lain dan prosedur klinis. Infeksi Burkholderia cepacia biasanya dapat disembuhkan dalam waktu sekitar dua minggu dengan pengobatan yang konsisten dan pemantauan yang cermat.