Apa itu Braket Ortodontik?

Kawat gigi modern dibuat dari berbagai macam bahan, dan banyak, selain melayani alasan fungsional untuk memakainya, cukup menyenangkan dalam penampilan. Ini berbeda dengan kawat gigi pertama yang menggunakan braket ortodontik — kotak kecil dari logam yang disemen ke permukaan gigi — yang dikembangkan pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Kawat gigi tersebut terbuat dari baja tahan karat dengan “kawat lengkung” logam yang melingkari lekukan mulut dan meluncur melalui setiap braket untuk menjaga stabilitas, dan juga untuk memungkinkan penyesuaian saat gigi diposisikan ulang di dalam mulut.

Sejak pertama kawat gigi dengan braket ortodontik terbuat dari stainless steel, setiap kali pemakainya berbicara atau tersenyum, peralatan gigi selalu terlihat, dan dicari cara untuk meningkatkan kualitas kosmetik kawat gigi. Cabang kedokteran gigi yang dikenal sebagai ortodontik, yang berpusat pada memperbaiki posisi gigi yang buruk dengan cara mekanis atau bedah, mulai secara aktif mencari berbagai jenis bahan untuk membuat kawat gigi. Meskipun kawat gigi yang terbuat dari baja tahan karat sangat kuat, beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap nikel yang terkandung dalam baja tahan karat, dan yang lain merasa kawat gigi itu cukup menyakitkan. Ortodontis juga ingin menemukan metode alternatif bracing yang lebih menarik secara kosmetik.

Pencarian menghasilkan pengembangan selama tahun 1980-an dari braket yang terbuat dari bahan bening atau tembus cahaya, seperti plastik atau keramik. Namun, beberapa orang masih lebih menyukai braket dan kawat gigi ortodontik stainless steel, sehingga jenis baru dari kawat gigi stainless steel — yang disebut kawat gigi lingual — telah dikembangkan. Kawat gigi yang lebih baru ini hanya dipasang di permukaan belakang gigi, sehingga tidak terlalu terlihat.

Perkembangan baru lainnya dalam kawat gigi disebut kawat gigi A. Peralatan gigi ini sebenarnya bukan penyangga gigi, tetapi berfungsi lebih seperti penahan — perangkat gigi yang dirancang khusus yang membantu menahan gigi pada tempatnya setelah kawat gigi. Braket ortodontik diganti pada kawat gigi A dengan kenop kecil yang berbentuk seperti huruf besar A, dan orang yang memakai kawat gigi ini mengontrol berapa banyak tekanan yang diberikan selama menggigit dengan membuat penyesuaian pada kaki “A” dengan memutar batang kecil yang meningkat atau meringankan tekanan dan jarak antar gigi.

Konsep terkait adalah pengembangan braket ortodontik dengan sensor, yang disebut “braket pintar”. Selama awal 2000-an, penelitian dilakukan di Universitas Freiburg di Jerman tentang penggunaan microchip untuk menganalisis kekuatan tindakan menggigit pada braket individu di dalam kawat gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki pengalaman yang tidak menyenangkan dari kawat gigi, serta untuk mengurangi waktu dan biaya yang terlibat selama menjalani prosedur ini.