Bohrium adalah unsur kimia yang diklasifikasikan dalam kelompok transaktinida pada tabel periodik unsur. Sedikit yang diketahui tentang elemen ini, karena hanya dapat diproduksi secara sintetis, dan berumur sangat pendek; isotop yang berumur panjang memiliki waktu paruh sekitar 22 detik. Karena biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi bohrium dan umur elemen yang pendek, tidak ada penggunaan komersial yang dikembangkan untuk elemen ini, meskipun terkadang digunakan dalam penelitian ilmiah.
Elemen ini dihasilkan dengan membombardir elemen lain seperti bismut. Dengan menggunakan peralatan ilmiah yang sangat tepat, para peneliti dapat mengidentifikasi jejak isotop bohrium yang minimal, dan belajar sedikit tentang sifat-sifatnya sebelum meluruh. Seperti elemen transaktinida lainnya, bohrium bersifat radioaktif, dan dianggap logam. Bohrium juga kadang-kadang disebut sebagai elemen transuranik, yang berarti memiliki nomor atom lebih tinggi daripada uranium. Elemen transuranik memiliki sejumlah ciri, termasuk radioaktivitas dan ketidakstabilan ekstrim yang membuat mereka sulit untuk dipelajari.
Unsur ini diidentifikasi dengan simbol Bh, dan memiliki nomor atom 107. Diyakini bahwa bohrium memiliki sejumlah sifat yang sama dengan renium, unsur kimia logam lainnya. Anda mungkin juga melihat bohrium yang disebut sebagai unnilseptium, nama sementara yang diberikan untuk unsur tersebut oleh Persatuan Internasional Kimia Murni dan Terapan selama sengketa penamaan.
Para peneliti di Rusia mengklaim telah mengisolasi elemen tersebut pada tahun 1976; upaya mereka dikonfirmasi oleh P. Armbuster dan G. Munzenber di Gesellschaft für Schwerionenforschung di Jerman Barat pada tahun 1981. Para peneliti Jerman diberi penghargaan atas penemuan elemen, yang awalnya mereka beri nama nielsbohrium, setelah Niels Henrik David Bohr. Pada akhirnya, nama ini dianggap agak canggung, dan elemen itu kemudian dikenal sebagai bohrium, meskipun para peneliti di Dubna, Rusia juga mengusulkan “nielsbohrium” sebagai nama untuk elemen 105, yang kemudian dinamai dubnium.
Unsur ini berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia, karena bersifat radioaktif, tetapi keberadaannya sangat singkat dan dalam jejak kecil sehingga radioaktivitasnya tidak menjadi perhatian utama. Orang biasa tidak mungkin menemukan bohrium, dan para ilmuwan yang bekerja dengannya menggunakan sejumlah tindakan pencegahan untuk meminimalkan paparan radiasi. Para peneliti berharap bahwa studi lanjutan dari elemen ini dapat menghasilkan isotop yang lebih stabil, dan mungkin mengungkapkan lebih banyak tentangnya.