Apa itu Augmentasi Intelijen (IA)?

Intelligence augmentation (IA) adalah peningkatan kecerdasan manusia yang disengaja menggunakan beberapa cara teknologi, seperti eugenika, terapi gen, antarmuka otak-komputer, nootropics (obat pintar), neuroengineering, atau cara lain yang belum ditemukan. Kadang-kadang, istilah ini digunakan untuk merujuk pada alat bantu eksternal seperti pena dan kertas atau Internet, tetapi lebih sering merujuk pada modifikasi permanen pada otak yang meningkatkan kecerdasan manusia. Augmentasi kecerdasan biasanya dianggap sebagai teknologi futuristik yang belum ada, tetapi bisa dalam beberapa dekade mendatang.

Istilah “intelligence augmentation” sering digunakan secara bergantian dengan “intelligence amplification”, dan keduanya disingkat IA. Bentuk-bentuk peningkatan manusia ini kontras dengan AI, atau Kecerdasan Buatan, di mana kecerdasan akan diproduksi dalam bentuk yang sepenuhnya sintetis. Beberapa pemikir telah menyarankan bahwa IA manusia akan selalu lebih maju daripada AI, karena tingkat AI tertentu dapat diterapkan pada manusia untuk meningkatkan kemampuan mereka. Pemikir lain berpendapat bahwa teknologi AI tidak semuanya akan meningkatkan kecerdasan manusia, dan bahwa AI memang dapat berkembang lebih cepat daripada peningkatan kecerdasan manusia.

Peningkatan kecerdasan dapat dipertimbangkan dalam beberapa konteks yang berbeda: sebagai tujuan teknologi yang menantang, sebagai tujuan kemanusiaan, sebagai langkah alami berikutnya dalam evolusi manusia, sebagai pertanyaan moral dan etis untuk dipertimbangkan, sebagai risiko bagi masa depan umat manusia, atau sebagai fenomena sosio-tekno yang sedang berlangsung. Ada bukti bahwa rata-rata kecerdasan manusia telah meningkat perlahan selama abad terakhir, sesuatu yang disebut efek Flynn. Efek ini baru-baru ini mendatar, dan meskipun sumbernya tidak diketahui, berbagai ilmuwan mengaitkan nutrisi yang lebih baik dan stimulasi kognitif sebagai penyebabnya.

IA sejati akan membutuhkan entah bagaimana merombak otak manusia atau menghubungkannya dengan komputer. Tampaknya tidak mungkin bahwa obat-obatan saja akan cukup untuk meningkatkan kecerdasan manusia secara substansial, meskipun beberapa futuris berpikir itu mungkin. Meskipun belum ada kemajuan yang benar-benar meningkatkan kecerdasan manusia, ada kemajuan pada teknologi yang mendasarinya, yang ketika mereka maju ke titik ambang batas dapat digunakan untuk mencoba augmentasi kecerdasan. Ini termasuk antarmuka otak-komputer, yang telah digunakan untuk membantu pasien menggerakkan kaki palsu, dan terapi gen, yang menjadi lebih layak karena biaya pengurutan gen turun dan pemahaman kita tentang potensi efek samping meningkat.

Peningkatan kecerdasan adalah area yang sulit secara etis, terkait dengan pertanyaan peningkatan manusia secara umum. Haruskah manusia diizinkan untuk mengembangkan teknologi yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan diri mereka secara substansial? Beberapa futuris yang menyebut diri mereka transhumanis mendukung pandangan ini. Salah satu contohnya adalah Nick Bostrom, seorang filsuf di Universitas Oxford, yang telah menulis artikel yang mendukung peningkatan kualitas manusia. Yang lain, yang disebut biokonservatif, menentang gagasan itu, menyebutnya terlalu berbahaya atau tidak adil secara moral. Salah satu contohnya adalah ahli lingkungan Bill McKibben, penulis buku Enough: Staying Human in an Engineered Age.