Apa itu Antibiotik Herbal?

Antibiotik herbal adalah obat herbal yang memiliki sifat antibakteri untuk membantu melawan infeksi. Ada berbagai jenis herbal yang membantu menangkal bakteri, dan mereka dapat ditemukan di makanan kesehatan atau toko bahan makanan dalam bentuk pil atau supositoria. Beberapa praktisi menyarankan untuk menggunakan antibiotik herbal daripada yang konvensional karena bakteri menjadi semakin resisten terhadap antibiotik yang biasa digunakan.

Contoh antibiotik herbal adalah goldenseal, bawang putih, echinacea, jahe, dan rose hip. Mereka bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri di area tubuh tertentu dan dapat dikonsumsi secara oral atau kadang-kadang melalui supositoria, dalam kasus infeksi vagina. Bentuk komersial sering tersedia, meskipun menggunakan seluruh ramuan juga merupakan pilihan yang layak dalam banyak kasus. Ada juga suplemen yang tersedia yang mengandung berbagai jenis antibiotik herbal yang digabungkan bersama untuk membantu melawan infeksi yang lebih serius atau berulang.

Antibiotik herbal tidak selalu dianjurkan untuk infeksi bakteri yang serius atau berkepanjangan. Metode yang lebih konvensional mungkin direkomendasikan dalam kasus ini, karena mereka mampu membunuh bakteri lebih cepat dan lebih efisien. Infeksi ringan, bagaimanapun, mungkin lebih baik diobati dengan menggunakan cara-cara alami karena membantu mencegah bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan modern. Terkadang antibiotik herbal dan tradisional akan digabungkan untuk mengobati dan mencegah terulangnya infeksi.

Beberapa antibiotik herbal, seperti bawang putih atau vitamin C, dapat dikonsumsi secara teratur untuk mencegah terjadinya infeksi. Bawang putih dapat ditambahkan ke banyak makanan, dan jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau ditambahkan ke teh atau makanan. Seringkali penggunaan antibiotik herbal secara teratur mencegah infeksi terulang kembali pada mereka yang memiliki bakteri persisten, membantu obat bekerja lebih efisien, dan mencegah bakteri hingga janji dokter dapat dibuat untuk mengobati infeksi saat ini.

Penggunaan antibiotik herbal agak kontroversial, dan beberapa dokter tidak menganjurkan penggunaannya tanpa persetujuan dari dokter berlisensi. Keyakinannya adalah bahwa herbal tidak sekuat obat konvensional, dan penggunaan eksklusifnya mungkin tidak menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri berbahaya. Hal ini dapat mengakibatkan pasien menjadi lebih sakit dari yang seharusnya dan membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi ketika kunjungan ke dokter akhirnya dilakukan. Yang lain tidak setuju dan berpendapat bahwa antibiotik herbal bisa sama kuatnya dengan obat dengan efek samping yang lebih sedikit bila diberikan dalam dosis yang cukup tinggi oleh ahli herbal atau praktisi homeopati berlisensi.

Bagaimanapun, tanda-tanda infeksi harus dilaporkan ke dokter atau praktisi. Ini akan memungkinkan bakteri untuk dikultur untuk menentukan jenis apa yang menyebabkan masalah, dan untuk menemukan pilihan pengobatan yang tepat. Tidak semua bakteri merespon dengan baik terhadap semua obat atau pengobatan herbal, jadi menentukan jenis bakteri yang ada penting untuk pengobatan dan pencegahan yang tepat.