Adopsi tertutup adalah adopsi di mana catatan adopsi tetap disegel, menciptakan situasi di mana orang tua kandung tidak terlibat dengan kehidupan orang yang diadopsi. Anda mungkin juga mendengar adopsi tertutup yang disebut sebagai adopsi “rahasia” atau “tradisional”, meskipun sebenarnya hal itu tidak tradisional sama sekali. Adopsi tertutup sebagian besar muncul pada abad ke-20, sebagai tanggapan terhadap perubahan nilai-nilai sosial tentang adopsi. Kebalikan dari adopsi tertutup adalah adopsi terbuka, di mana catatan dibiarkan terbuka, menciptakan potensi kontak antara orang tua kandung dan keluarga angkat.
Dalam adopsi tertutup klasik, orang tua kandung memutuskan untuk menyerahkan anak mereka untuk diadopsi selama kehamilan dan mereka menghubungi agen adopsi, yang menangani penempatan tersebut. Begitu anak lahir, ibu kandung menyerahkan bayinya, dan dia diberikan kepada keluarga angkat. Akta kelahiran anak dapat diubah untuk mencerminkan adopsi, dan ibu kandung tidak diberikan informasi apa pun tentang keluarga angkat.
Ada keuntungan dan kerugian untuk adopsi tertutup. Beberapa orang tua kandung merasa bahwa itu menawarkan penutupan, memungkinkan mereka untuk melanjutkan setelah kelahiran, dan beberapa juga menghargai kerahasiaan, terutama jika mereka berselingkuh atau mereka takut dikritik karena menjadi ibu yang tidak menikah. Keluarga angkat terkadang menghargai kesederhanaan adopsi tertutup, karena menghalangi upaya untuk mengambil anak kembali, atau kebingungan tentang pengasuhan bersama, dan juga melindungi anak dari keluarga kandung yang tidak stabil.
Namun, beberapa orang merasa bahwa adopsi tertutup sangat bermasalah. Ini menciptakan situasi di mana seorang anak mungkin tidak pernah diberitahu tentang status adopsinya, yang dapat menyebabkan masalah di kemudian hari dalam kehidupan anak, terutama jika orang tua kandung dari anak angkat memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan. Ini juga memisahkan anak dari warisannya, dan dapat membuat anak angkat merasa seperti orang tua kandung mereka tidak menginginkan mereka, karena tidak memberikan kesempatan bagi orang tua kandung untuk berkomunikasi tentang alasan di balik pilihan untuk menyerahkan anak tersebut. untuk adopsi. Beberapa orang juga merasa bahwa adopsi tertutup menciptakan perasaan malu seputar topik adopsi.
Beberapa organisasi memfasilitasi kontak antara orang tua kandung dan anak angkat yang tertarik untuk berhubungan di kemudian hari. Grup-grup ini menyediakan pencarian catatan atau menawarkan daftar orang-orang yang saling mencari. Dalam situasi di mana seorang anak atau ibu kandung ingin berhubungan, surat biasanya akan dikirim oleh perantara pihak ketiga, yang menunjukkan bahwa kontak diinginkan dan menyerahkan keputusan kepada penerima surat.