Apa itu Abu Kayu?

Abu kayu adalah produk sampingan dari kayu yang dibakar, dan biasanya berbentuk bubuk. Setelah sepotong kayu mulai terbakar, seringkali berubah menjadi zat yang dikenal sebagai kokas, yang berguna dalam oven dan tungku berbahan bakar batu bara. Setelah kokas terbakar lebih jauh, abu kayu adalah hasilnya. Tempat umum untuk menemukan bahan ini termasuk lubang api perkemahan, perapian, dan pabrik industri yang menggunakan tungku atau oven berbahan bakar kayu. Produk sampingan ini biasanya dibuang di tempat pembuangan sampah, meskipun beberapa tukang kebun akan menggunakannya untuk menyuburkan kebun atau pekarangan.

Kegunaan abu kayu di kebun dan pekarangan masih bisa diperdebatkan, karena tidak mengandung nitrogen. Namun, nutrisi lain ada, dan abu kayu dapat berguna untuk mengatur keasaman tanah. Menambahkan terlalu banyak, bagaimanapun, dapat merusak tanah karena keasaman kotoran dapat meningkat terlalu tinggi, sehingga merusak tanaman dan merampas nutrisi mereka. Curah hujan juga dapat mempengaruhi seberapa berguna abu bagi tanaman; semakin banyak uap air yang mencapai abu, semakin sedikit nutrisi yang tersedia. Produk sampingan ini sangat berguna untuk menambah tanah di sekitar pohon buah-buahan dan tanaman sayuran.

Sementara beberapa abu kayu dapat bermanfaat untuk taman dan area kehidupan tanaman lainnya, abu kayu tidak boleh digunakan sebagai pupuk jika kayu yang dibakar diolah dengan bahan kimia. Bahan kimia ini mungkin tidak terbakar sepenuhnya selama pembakaran, dan mungkin akhirnya masuk ke dalam tanah. Oleh karena itu tanaman dapat dirugikan, dan air di daerah tersebut dapat terkontaminasi. Ketika abu kayu disimpan sebelum digunakan di kebun, abu kayu harus tetap bersih dan kering, karena kelembaban dapat menghilangkan nutrisi yang berguna bagi tanaman. Abu hanya boleh digunakan hemat di kebun untuk menghindari terlalu banyak kejenuhan ke dalam tanah.

Pembakaran batubara dapat menghasilkan jenis produk sampingan yang dikenal sebagai fly ash. Ini berarti partikel abu akhirnya melayang ke udara, dan partikel itu bisa berbahaya karena orang yang lewat bisa menghirup abunya. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan. Banyak pembangkit batubara sekarang mencoba untuk menangkap abu terbang sebelum melarikan diri, dan partikel dapat dikumpulkan dan digunakan kembali untuk aplikasi konstruksi tertentu. Hukum telah dikembangkan di banyak bagian dunia untuk mengatur seberapa banyak produk sampingan ini dapat dilepaskan ke atmosfer.