Gejala sirosis hati bervariasi, tergantung pada seberapa jauh penyakit telah berkembang, tetapi mungkin termasuk kelelahan, sakit kuning, memar, dan bahkan pendarahan tukak lambung. Sirosis hati adalah kondisi medis progresif di mana jaringan hati yang sehat berubah menjadi jaringan parut, menyebabkan hati tidak berfungsi dengan baik. Darah tidak dapat mengalir ke hati karena jaringan parut, sehingga mencegah hormon, nutrisi, obat-obatan, dan racun diproses.
Pada awal penyakit, banyak orang tidak mengenali gejala sirosis hati. Akhirnya, mereka mungkin hanya merasa lelah atau lemah. Terkadang orang akan mengalami mual atau kurang nafsu makan pada tahap awal juga. Sayangnya, tanda-tanda yang tidak jelas ini dapat dengan mudah diabaikan atau salah didiagnosis.
Saat penyakit memburuk, gejala biasanya menjadi lebih parah. Misalnya, penyakit kuning, menguningnya mata dan kulit, dapat terjadi karena hati tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengeluarkan bilirubin dari aliran darah. Orang lain mungkin memperhatikan bahwa kuku mereka mungkin tampak lebih seperti tongkat atau mungkin berwarna putih, bukan merah muda. Beberapa orang mungkin mengalami retensi cairan di perut atau kaki, karena hati yang rusak tidak dapat mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh. Mereka mungkin juga mengalami demam, darah di tinja mereka, dan urin berwarna oranye atau coklat.
Gejala umum lain dari sirosis termasuk sering memar dan mimisan. Gejala ini terjadi karena hati bertanggung jawab untuk membuat protein pembekuan. Ketika hati rusak karena sirosis, ia tidak dapat membuat protein pembekuan. Tanpa protein ini, darah tidak dapat membeku dengan baik dan gejala seperti memar dan mimisan biasa terjadi.
Jika penyakit ini tidak diobati, gejalanya bisa menjadi sangat serius. Misalnya, individu yang tidak diobati mungkin mulai muntah darah. Ini mungkin akibat sakit maag atau varises di kerongkongan yang mengeluarkan darah. Jika tidak diobati untuk jangka waktu yang lama, individu mungkin menderita ensefalopati hepatik. Dengan ensefalopati hepatik, racun yang biasanya dikeluarkan oleh hati yang sehat, berjalan ke otak di mana mereka dapat menyebabkan otak tidak berfungsi dan dapat menyebabkan koma.
Setelah gejala sirosis hati dikenali, dokter kemungkinan akan membuat diagnosis akhir. Dia mungkin melakukan ini melalui pemeriksaan fisik hati dan tes darah untuk menentukan apakah hati tidak berfungsi dengan baik. Pemindaian ultrasonografi atau pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT scan) juga dapat direkomendasikan. Setelah didiagnosis, banyak orang mulai minum obat, membuat perubahan gaya hidup, atau bahkan menerima transplantasi hati untuk mengobati penyakitnya.