Apa Efek Samping Bedah Krio yang Umum?

Cryosurgery melibatkan penerapan suhu yang sangat rendah ke jaringan yang tidak diinginkan, seperti kanker, untuk menghancurkan sel. Teknik ini dilokalisasi ke daerah yang terkena, dan menimbulkan sedikit risiko ke bagian lain dari tubuh. Berkenaan dengan efek samping cryosurgery, risikonya tergantung pada area yang dirawat, meskipun secara keseluruhan, risiko yang paling umum termasuk rasa sakit dan iritasi di tempat perawatan, pendarahan dan perubahan tampilan area yang dirawat.

Inti dari konsep cryosurgery adalah penggunaan zat beku untuk membunuh sel yang sakit. Zat umum yang digunakan untuk membekukan jaringan yang tidak diinginkan termasuk gas nitrogen dan gas argon. Jenis prosedur ini juga biasanya melibatkan penggunaan ultrasound atau magnetic resonance imagery (MRI) untuk mengarahkan ahli bedah ke lokasi jaringan yang sakit. Teknik ini memiliki aplikasi dalam mengobati berbagai jenis kanker padat, serta kondisi kulit tertentu.

Karena teknik ini melibatkan aplikasi dingin yang merusak sel, beberapa efek samping cryosurgery yang paling umum berhubungan dengan kulit atau jaringan yang tertinggal setelah operasi. Jaringan di lokasi telah terkena dingin yang merusak, dan karena itu dapat mengembangkan iritasi, nyeri atau pembengkakan di lokasi. Lepuh dapat berkembang di tempat yang rusak, dan area tersebut dapat berdarah secara tidak normal. Jika efek samping cryosurgery terjadi pada kulit, warna normal kulit di lokasi tersebut dapat meningkat atau berkurang untuk sementara, dan bekas luka yang menggumpal dapat berkembang yang ukurannya berkurang seiring waktu. Rambut bisa rontok di area tersebut, saraf bisa menjadi kurang sensitif dari sebelumnya, dan pori-pori kulit bisa menjadi lebih tersumbat dari biasanya.

Ketika efek samping cryosurgery yang paling umum ini terletak di area yang sangat sensitif, maka masalah medis yang signifikan dapat muncul. Misalnya, cryosurgery pada saluran kemih dapat menyebabkan iritasi pada lapisan saluran yang menyebabkan masalah buang air kecil. Jika prosedur ini digunakan pada saluran reproduksi pria, disfungsi seksual dapat terjadi. Pengobatan jaringan abnormal pada saluran reproduksi wanita dapat menyebabkan kram dan pendarahan yang tidak normal.

Masalah serius yang mungkin terjadi setelah cryosurgery termasuk perkembangan penyumbatan pada sistem organ karena jaringan parut. Pembedahan juga dapat menyebabkan lubang pada jaringan, atau secara tidak sengaja merusak jaringan di sekitar jaringan yang sakit. Terlepas dari risiko cryosurgery, teknik ini terkadang kurang berisiko daripada bentuk perawatan lain seperti kemoterapi atau radiasi, karena ini juga membawa risiko efek samping.