“Liofilik” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis campuran koloid yang terdiri dari koloid yang sangat tertarik pada cairan di mana ia terdispersi. Koloid adalah jenis campuran yang terdiri dari partikel yang sangat kecil dari satu bahan yang telah didistribusikan secara merata ke seluruh bahan lainnya. “Lyo” berarti pelarut, dan “phylic” berarti mencintai. Koloid liofil memiliki daya tarik yang kuat antara partikel koloid dan cairan.
Penciptaan campuran ini menghasilkan apa yang disebut sol liofilik. Dalam sol liofil, ukuran partikel terdispersi lebih kecil dari ukuran partikel dalam suspensi tetapi lebih besar dari molekul dalam larutan. Ketika partikel terdispersi dalam air, koloid ini disebut koloid hidrofilik.
Istilah “koloid liofilik” berasal dari awal industri sabun, ketika sabun dibuat dengan merebus alkali dalam minyak sayur. Lye diperoleh dari pencucian abu kayu dengan air. Perebusan alkali dalam minyak sayur menghasilkan sabun.
Liofilik terbentuk dari zat-zat seperti gom, pati, dan protein. Pencampuran koloid dengan cairan menghasilkan sol. Koloid liofil yang terdispersi melalui air disebut koloid hidrofilik, dan dispersi yang terbentuk dalam campuran ini disebut sol hidrofilik.
Koloid jenis ini umumnya stabil dan dapat dibuat dengan mengocok media pendispersi dengan bahan yang akan didispersikan. Gelatin dan albumin telur adalah contoh yang baik dari jenis liofilik ini. Gum, protein dan karet adalah contoh umum lainnya dari koloid liofilik. Perlu dicatat bahwa koloid jenis ini mudah diproduksi melalui cara sederhana dan umumnya lebih stabil daripada koloid liofob.
Studi ilmu koloid tidak berkembang seperti bidang lain dari arena ilmiah. Ada kecenderungan dalam akademisi ilmiah untuk menghindari studi ilmu koloid karena tampaknya tidak sesuai dengan batas-batas yang ditentukan kimia atau fisika. Hal ini antara lain karena kompleksitas ilmu.
Ilmu koloid adalah program studi yang sangat interdisipliner. Ini mencakup studi tentang koloid liofilik dan koloid liofob, yang dicirikan oleh kurangnya daya tarik antara partikel koloid dan cairan. Studi ini sering bekerja dengan bahan komposisi yang meragukan dan mempertanyakan ketepatan dan sifat subjektif dari analisis dan interpretasi hasil.
Kemajuan dalam pemahaman fisika dan kimia telah memungkinkan penelitian koloid berkembang lebih cepat. Pemahaman prinsip-prinsip inti ilmiah telah memungkinkan perumusan teori yang koheren tentang sifat dunia koloid. Studi ini telah berkembang untuk memasukkan informasi deskriptif yang relatif sederhana serta teori yang kompleks tentang perilaku dan prinsip koloid.