“Ketidakhadiran membuat hati semakin dekat” adalah salah satu dari sejumlah ungkapan idiomatik yang ditemukan dalam berbagai budaya. Sentimen yang mendasari pepatah khusus ini berkaitan dengan perasaan banyak orang ketika orang yang dicintai pergi untuk jangka waktu tertentu. Selama periode itu, dimungkinkan untuk lebih fokus pada hal-hal baik yang terkait dengan orang yang dicintai yang hilang, daripada kesalahannya. Akibatnya, rasa cinta untuk orang itu tampaknya meningkat dari waktu ke waktu, secara efektif mengarah ke perasaan yang lebih kuat untuk individu itu daripada yang ada saat dia berada di dekatnya.
Fenomena ketidakhadiran yang membuat hati semakin dekat telah dialami oleh sejumlah orang di berbagai tempat. Ketika orang yang dicintai harus berada di luar kota selama beberapa bulan karena pekerjaan atau beberapa jenis tugas militer, kemungkinan besar mereka yang ditinggalkan akan mulai mengidealkan orang yang dicintai. Ini terutama benar ketika kesempatan untuk berkomunikasi agak terbatas, mungkin hanya untuk obrolan online singkat atau untuk sesekali bertukar surat melalui pos. Seiring waktu, kerinduan untuk kembalinya orang tersebut dapat meningkat secara signifikan, terutama sebelum jadwal kepulangan.
Sementara “ketidakhadiran membuat hati semakin dekat” biasanya dikaitkan dengan cinta atau hubungan keluarga, ungkapan itu terkadang diterapkan pada persahabatan dan bahkan hubungan antara hewan peliharaan dan pemiliknya. Misalnya, perpisahan yang berkepanjangan dari seorang teman dapat mendorong orang yang ditinggalkan untuk merenungkan apa arti persahabatan itu dan menemukan bahwa teman yang tidak hadir itu berkontribusi lebih dari yang sebelumnya disadari. Dengan cara yang sama, keluarga yang sedang berlibur mungkin mendapati bahwa mereka merindukan hewan peliharaan keluarga lebih dari yang mereka perkirakan. Dalam kedua skenario, ketidakhadiran mengarah pada peristiwa yang menggembirakan ketika semua pihak yang terlibat dipersatukan kembali.
Sementara fenomena ketidakhadiran yang membuat hati semakin dekat sangat umum, ada pengecualian. Bergantung pada situasinya, periode terpisah dapat mendorong salah satu atau kedua pihak yang terlibat untuk menilai kembali nilai hubungan, dan menemukan bahwa berpisah lebih baik daripada bersama. Ini kadang-kadang dapat terjadi dengan hubungan romantis, terutama ketika salah satu atau kedua belah pihak menemukan minat baru selama periode perpisahan itu. Untuk alasan ini, penting untuk dicatat bahwa ketidakhadiran tidak selalu mengarah pada hubungan emosional yang lebih kuat; dalam keadaan tertentu, itu sebenarnya dapat menyebabkan berakhirnya hubungan.