Apa Arti “Hak Penghuni Liar”?

Hak penghuni liar adalah bahasa sehari-hari yang setara dengan istilah hukum “kepemilikan yang merugikan” dan menjelaskan metode di bawah hukum umum untuk mengklaim properti dengan mengambil hak dan tanggung jawab pemilik properti. Penghuni liar adalah orang yang tinggal di atau menggunakan properti orang lain tanpa izin dan yang telah dapat menggunakan properti itu untuk jangka waktu yang lama. Misalnya, seseorang yang telah pindah ke apartemen kosong atau bangunan terbengkalai dan telah mengambil tempat tinggal, merawat properti dan menjaga pemeliharaan yang relevan selama beberapa tahun, dapat mengklaim hak penghuni liar. Pada prinsipnya, hak penghuni liar mencegah pemilik properti mengabaikan atau meninggalkan properti mereka.

Untuk berhasil mengklaim hak penghuni liar, penghuni liar harus memenuhi sejumlah kondisi hukum. Penghuni liar harus secara terbuka menggunakan properti dengan cara yang dapat diamati oleh pemilik properti dan masyarakat umum, dan penghuni liar tidak boleh memiliki properti untuk pihak lain mana pun. Pemilik properti yang sebenarnya tidak boleh menyetujui penggunaan properti oleh penghuni liar, dan penghuni liar harus terus menggunakan properti untuk jangka waktu yang lama tanpa gangguan, periode yang bervariasi dari yurisdiksi ke yurisdiksi tetapi biasanya setidaknya lima tahun. Ketika semua kondisi untuk hak penghuni liar telah dipenuhi, penghuni liar dapat memulai proses hukum untuk mengklaim hak atas properti tersebut.

Di banyak tempat, jongkok adalah masalah hukum perdata daripada masalah pidana, yang berarti bahwa polisi mungkin sangat tidak berdaya untuk bertindak. Pemilik properti yang berhadapan dengan penghuni liar harus menahan keinginan untuk mengambil tindakan drastis seperti memotong utilitas atau mengganti kunci. Tindakan sederhana seperti memasang saluran telepon atau pengumpulan sampah dapat memberikan bukti yang cukup bagi penghuni liar untuk mengklaim tempat tinggal dan hak penyewa. Pemilik yang ditemukan telah melanggar hak-hak tersebut dapat menghadapi denda yang berat dan tindakan hukum perdata. Pemindahan penghuni liar seringkali membutuhkan pengusiran resmi, yang merupakan proses yang panjang dan seringkali mahal.

Claims of adverse possession do not necessarily require that the squatter live on the property in question. For instance, gardening that extends onto the next property over a period of years might justify a claim for squatters rights on the portion of the neighbor’s property being used. A squatter would not have to use a vacation home as a primary residence to claim squatters rights but might be required to demonstrate regular use and maintenance as well as the absence of the actual owner.