Apa itu Muatan Negatif?

Muatan negatif adalah sifat listrik partikel pada skala subatomik. Secara fisik, ia mempertahankan reaksi terbalik terhadap partikel bermuatan positif, menciptakan medan elektromagnetik yang menunjukkan tingkat kekuatan tertentu, menjaga kedua partikel dalam keadaan bersatu dan reaktif. Contoh paling umum dapat ditemukan dalam elektron, yang mempertahankan medan elektromagnetik dengan proton bermuatan positif. Kedua unsur ini penting untuk menjaga keutuhan atom. Dengan demikian, muatan negatif adalah bagian dari kekuatan dasar hukum fisika.

Ketika dua muatan negatif bertemu, gaya yang dikenal sebagai tolakan diberikan, menyebabkan kedua partikel saling menjauh. Sebaliknya, muatan negatif dan positif menarik, yang dikenal sebagai hukum Coulomb. Kedua sifat prinsip muatan ini membentuk dasar umum untuk hukum elektrodinamika. Partikel tertentu, seperti foton, dapat memiliki efek berbeda pada muatan negatif, namun menyebabkan reaksi yang berbeda terjadi. Perubahan dalam hukum elektrodinamika ini adalah dasar untuk teori kuantum, studi tentang anomali dalam prinsip-prinsip fisika.

Elektron sangat lazim di alam semesta dan tidak mengandung substruktur. Lebih kecil dari proton, massa mereka hanya 1/1836 dari rekan-rekan mereka yang bermuatan positif. Mereka sangat penting untuk aktivitas magnet, listrik, dan penyebab konduktivitas termal. Elektron juga bertanggung jawab untuk ikatan kimia antara unsur-unsur. Ini terjadi ketika elektron digunakan bersama oleh atom atau dipertukarkan melalui proses kimia.

Banyak ilmuwan percaya bahwa muatan negatif yang ditemukan dalam elektron terbentuk selama Big Bang. Elektron diciptakan dalam ledakan besar dan mengambil tempat mereka di antara Fermion lain, atau bentuk fisik partikel. Juga dibuat pada saat itu adalah positron, antipartikel elektron. Tidak seperti elektron, bagaimanapun, muatan positron tidak negatif. Ini berarti bahwa ketika tumbukan terjadi antara dua partikel, keduanya musnah, menciptakan foton sinar gamma di tempatnya.

Muatan negatif pertama kali diidentifikasi oleh orang Yunani kuno. Pada sekitar 600 SM, Thales dari Miletus menggosok bulu pada amber, menciptakan gaya tarik menarik. Sejumlah ilmuwan bekerja selama berabad-abad untuk mengidentifikasi berbagai bentuk interaksi elektromagnetik, akhirnya menetapkan sistem yang mendefinisikan alasan berbeda untuk daya tarik dan tolakan berdasarkan bahan. Pada tahun 1839, Michael Faraday mengidentifikasi adanya polaritas yang berbeda. Dia mendefinisikan salah satu dari polaritas ini sebagai mempertahankan muatan negatif, meskipun perbedaan antara muatan positif dan negatif adalah murni sewenang-wenang.