Iklim adalah ukuran pola cuaca dalam jangka waktu yang lama, dan yang melekat pada iklim adalah perubahan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perubahan iklim jangka pendek mewakili perubahan periodik atau intermiten yang terjadi, dan ini disebut “variabilitas iklim.” Perubahan jangka pendek ini mungkin termasuk banjir, kekeringan, perubahan suhu atau pola cuaca yang berubah-ubah seperti efek El Nio atau La Niña. Dalam pengertian yang paling umum, variabilitas iklim dianggap sebagai penyimpangan dalam statistik iklim dalam jangka waktu yang lama. Mengidentifikasi dan memahami variasi iklim secara akurat penting untuk mengenali dan memahami pengaruhnya terhadap manusia.
Istilah “iklim” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan campuran rata-rata kondisi meteorologi di lokasi geografis dalam jangka panjang. Para ilmuwan menentukan iklim suatu lokasi geografis dengan mengumpulkan statistik selama periode waktu yang lama, biasanya beberapa dekade atau lebih. Statistik tersebut termasuk nilai, varians dan probabilitas yang terkait dengan kondisi meteorologi seperti suhu, kelembaban, curah hujan dan angin.
Ketika para ilmuwan mempelajari iklim dalam jangka panjang, mereka sering menemukan ketidakkonsistenan dalam cuaca jika dibandingkan dengan rata-rata. Misalnya, iklim yang biasanya basah mungkin mengalami musim kemarau atau bahkan kekeringan karena perubahan pola cuaca. Meskipun perubahan jangka pendek ini melekat, itu tidak berarti bahwa iklim telah berubah. Sebaliknya, mereka hanyalah penyimpangan dari iklim biasa di kawasan itu. Para ilmuwan menetapkan istilah “variabilitas iklim” untuk mengidentifikasi anomali semacam itu, yang biasanya berlangsung kurang dari satu dekade.
Ada banyak alasan mengapa iklim menyimpang dari norma. Salah satu variasi alami yang paling dapat dibedakan dalam iklim terjadi dengan keadaan El Nio-southern oscillation (ENSO). ENSO menjelaskan interaksi Samudra Pasifik dengan atmosfer, menciptakan penyimpangan iklim global. Setiap beberapa tahun, terjadi perubahan suhu permukaan laut dan elemen meteorologi lainnya di sekitar ekuator Pasifik. Suhu yang lebih dingin menjadi ciri La Niña, dan suhu yang lebih hangat adalah tanda dari siklus El Nio. Suhu yang berbeda menghasilkan variasi curah hujan tropis, mengganggu iklim di seluruh dunia.
Studi tentang variasi iklim penting bagi para ilmuwan karena pengaruhnya terhadap manusia. Jika para ilmuwan dapat mengidentifikasi pola atau membedakan efek pada cuaca yang dikaitkan dengan variabilitas iklim, orang biasanya dapat menyesuaikan diri. Sebagai ilustrasi, ilmuwan telah menempatkan sistem pengamatan di Pasifik tropis yang memungkinkan prakiraan dampak El Niño beberapa tahun sebelum bermanifestasi dalam iklim global. Informasi ini dapat membantu menghitung kondisi yang dihasilkan seperti badai intensif atau kondisi kekeringan sebelumnya.
Sebaliknya, ketika para ilmuwan gagal memahami variabilitas iklim, orang biasanya menderita. Misalnya, Dustbowl tahun 1930-an diyakini disebabkan oleh variabilitas iklim yang terkait dengan suhu laut yang lebih hangat di atas Samudra Atlantik dan efek La Niña di Samudra Pasifik. Jika efek ini telah diketahui sebelumnya, daripada beberapa dekade kemudian, para ilmuwan dapat memperingatkan tentang konsekuensi yang dihasilkan.