DNA genomik adalah DNA yang menyimpan set lengkap data genetik untuk suatu organisme. Istilah ini digunakan untuk membedakan jenis DNA ini dari jenis lain; meskipun banyak orang berasumsi bahwa semua DNA ditemukan dalam genom, kenyataannya tidak demikian. Plasmid, misalnya, mengandung materi genetik ini, tetapi jenis ini bukan bagian dari genom, meskipun dapat diwariskan dan diturunkan ke generasi mendatang.
Pada manusia, DNA genom mencakup 46 kromosom, menyediakan satu set lengkap informasi genetik, termasuk DNA pengkode yang mengarah pada ekspresi sifat genetik, dan DNA nonkode yang tidak memiliki fungsi ini. Pengkodean genetik ini telah diurutkan sebagai bagian dari Proyek Genom Manusia, dengan tujuan akhirnya mempelajari tentang fungsi spesifik dari berbagai bidang genom. Mampu menemukan gen tertentu dan informasi lain dapat berguna untuk diagnosis dan pengobatan akhir dari kondisi genetik.
DNA dari beberapa organisme lain yang menarik juga telah diurutkan. Hewan yang menjadi subjek penelitian genetik, seperti lalat buah, adalah target populer untuk pengurutan. Dengan informasi genetik di tangan, peneliti dapat mengidentifikasi area di mana DNA genomik bervariasi dari individu ke individu. Variasi ini dapat memberikan kunci untuk pemahaman yang lebih dalam tentang sifat-sifat genetik, termasuk area genom mana yang terlibat dalam ekspresi sifat-sifat tertentu, dan apa yang menyebabkan ekspresi menjadi salah, yang mengakibatkan kelainan bawaan.
Banyak organisme memiliki satu set lengkap DNA ini di hampir setiap sel. Di dalam sel, operasi yang berbeda menentukan bagian mana dari genom yang aktif, memungkinkan organisme untuk membuat sel yang berbeda dan untuk mengatur fungsi sel. Kadang-kadang, regulasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, yang dapat mengakibatkan perkembangan keganasan dan masalah lain karena gen tidak diekspresikan dengan benar, diekspresikan ketika seharusnya tidak, atau tidak diekspresikan sama sekali.
Studi rinci DNA genom adalah topik yang menarik di seluruh dunia, dengan bidang studi yang dikenal sebagai bioinformatika yang digunakan untuk menganalisis dan mengukur data yang diperoleh melalui studi berbagai genom. Peneliti dapat melakukan hal-hal seperti memanipulasi DNA untuk mempelajari lebih lanjut tentang regulasi dan fungsi genom, serta membuat database genom yang dapat dibagikan dengan peneliti lain. Kolaborasi dapat menjadi kunci untuk memecahkan teka-teki genetik, karena ukuran genom yang besar membuat secara logistik mustahil bagi satu peneliti untuk membuat banyak kemajuan.