Peran retorika dalam menulis adalah untuk membujuk, menginspirasi atau mengesankan pembaca. Penulis biasanya mendapatkan kepercayaan dengan membangun kredibilitas dengan pembaca melalui penyampaian pemahaman tentang kebutuhan dan masalah umum. Perangkat retorika umum yang digunakan dalam menulis termasuk mendongeng, metafora, sindiran dan humor. Melakukan penelitian ekstensif adalah persyaratan untuk membangun keahlian dan mendapatkan kredibilitas dalam jenis komunikasi tertulis tertentu. Organisasi dan struktur sebuah karya tulis juga merupakan bagian penting untuk menarik perhatian pembaca.
Penggunaan retorika yang efektif dalam menulis sering kali pertama-tama membutuhkan kepercayaan pembaca. Jika tujuan komunikasi tertulis adalah untuk menjual suatu barang, misalnya, penulis mungkin menggunakan nada yang tulus yang mengkomunikasikan pemahaman tentang kebutuhan klien. Saat berkampanye untuk jabatan politik, para kandidat biasanya menulis dalam bahasa yang mengkomunikasikan pengetahuan tentang isu-isu umum. Seruan tertulis dari anggota masyarakat kepada pejabat pemerintah daerah mungkin memiliki dampak yang lebih besar jika menyampaikan saran yang berpotensi menguntungkan semua penduduk kota.
Retorika dalam menulis biasanya mengacu pada berbagai perangkat bahasa. Mendongeng, humor, metafora, simile dan ironi adalah perangkat retorika yang umum. Seorang penulis pemasaran mungkin menceritakan sebuah kisah yang menggambarkan alasan mengapa produk atau layanan tertentu bermanfaat. Saat menulis siaran pers, seorang penulis bisnis mungkin menggunakan kutipan dari para pemimpin bisnis untuk mengesankan para pembaca tentang komitmen para pemimpin untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka. Penulis komentar sering menggunakan ironi atau humor untuk menggambarkan mengapa kebijakan atau kandidat politik tertentu tidak efektif.
Dampak persuasif retorika dalam menulis umumnya tergantung pada kekuatan argumen. Validitas suatu sudut pandang sering kali terletak pada seberapa baik sudut pandang itu menangani fakta dan nuansa isu-isu tertentu. Beberapa penulis terlibat dalam penelitian ekstensif untuk memahami berbagai perspektif dan argumen tandingan. Statistik dan data kuantitatif sering digunakan oleh penulis untuk mendukung argumen dan menyampaikan pemahaman tentang masalah yang kompleks. Dengan dokumentasi dan fakta yang menyeluruh, kemungkinan biasanya lebih besar bahwa pembaca akan diyakinkan untuk mengambil tindakan atau mengubah pendapat mereka.
Retorika yang efektif dalam menulis juga membutuhkan struktur dan organisasi yang tepat. Menetapkan argumen di awal karya tulis untuk memperjelas tujuan wacana adalah pendekatan yang umum. Memecah topik yang kompleks secara tertulis dengan menyoroti aspek yang paling menonjol sangat penting untuk mengarahkan pembaca melalui argumen atau pemikiran. Memberikan argumen pendukung yang masuk akal untuk daya tarik utama atau tesis juga penting untuk membujuk atau menginspirasi pembaca.