Apa Hubungan antara Agama dan Moralitas?

Pertanyaan tentang hubungan antara agama dan moralitas adalah pertanyaan yang dapat dijawab dengan melihat pandangan dari dua aliran pemikiran yang berbeda. Satu aliran berpandangan bahwa agama tidak ada hubungannya dengan moralitas karena keduanya merupakan konsep yang terpisah. Aliran pemikiran lain berpendapat bahwa agama adalah dasar moralitas dan moralitas tidak dapat berkembang tanpa adanya agama.

Mereka yang tidak melihat korelasi antara agama dan moralitas percaya bahwa orang yang tidak religius masih bisa bermoral. Argumen mereka adalah bahwa moralitas tidak berasal dari ajaran agama apapun; sebaliknya, moralitas berasal dari kebutuhan dan keinginan bawaan untuk keterpaduan sosial antar individu. Seseorang tanpa afiliasi agama tahu perbedaan antara benar dan salah. Orang seperti itu akan memilih untuk melakukan hal yang benar dalam suatu situasi karena kebutuhan akan tindakan moral tersebut untuk menjaga agar masyarakat tetap berfungsi. Misalnya, bahkan orang yang tidak menganut agama apa pun tahu bahwa pembunuhan sewenang-wenang terhadap individu lain dalam masyarakat hanya akan mengarah pada keadaan anarki dan pelanggaran hukum.

Keyakinan aliran pemikiran lain adalah bahwa agama dan moralitas saling terkait karena agama adalah fondasi moralitas. Argumennya adalah bahwa orang yang beragama lebih bermoral dan juga lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan tindakan tidak pantas daripada orang yang tidak beragama. Keyakinan ini dapat dilihat dalam beberapa tindakan yang dilakukan oleh para founding fathers Amerika Serikat. Beberapa dari tindakan ini menunjukkan bahwa mereka percaya bahwa masyarakat di mana agama dan moralitas terkait akan membuat masyarakat menjadi lebih baik. Contohnya adalah kata-kata dari moto Amerika Serikat: “In God We Trust.” Implikasinya adalah bahwa keyakinan dan keyakinan pada makhluk yang lebih tinggi merupakan prinsip pedoman dalam pembentukan masyarakat.

Beberapa ajaran agama yang membantu menjalin hubungan antara agama dan akhlak dapat dilihat dari ajaran tentang kesetiaan dan zina. Sebagian besar ajaran agama tidak menyetujui perselingkuhan; dengan demikian, orang-orang beragama mungkin lebih menahan diri karena doktrin yang telah ditanamkan di dalamnya karena keyakinan mereka. Pengaruh agama dan moralitas pada masyarakat juga dapat dilihat dari perspektif bahwa sebagian besar agama mempromosikan dan mendorong sebagian besar tindakan moral. Misalnya, hampir semua agama memuji pemeluknya untuk beramal kepada orang yang kurang beruntung.