Apa itu Cawan Suci?

Cawan Suci adalah kapal legendaris yang diyakini telah hadir pada Perjamuan Terakhir atau Penyaliban, atau mungkin keduanya. Pencarian untuk mencarinya telah dimasukkan dalam banyak karya fiksi sejak abad ke-12, ketika legenda tentang objek mitos ini mulai berkembang biak di Inggris dan Prancis. Tidak seperti artefak Kristen yang sangat nyata yang telah berhasil dilacak dan ditemukan, Cawan Suci umumnya dianggap sebagai objek yang sepenuhnya mitos, yang ada dalam pikiran daripada dalam kenyataan.

Ada beberapa versi berbeda dari cerita tentang Grail. Dikatakan piring, piring, atau cangkir, dan mungkin terbuat dari keramik, logam, kaca, atau kristal, tergantung pada legenda mana yang dipercaya. Menurut beberapa cerita, itu adalah cangkir yang digunakan untuk menyajikan anggur pada Perjamuan Terakhir, sehingga memiliki hubungan dengan Kristus dan praktik Komuni. Dalam cerita lain, Grail digunakan untuk menangkap darah yang mengalir dari luka Kristus, sementara cerita lain mengatakan bahwa wadah yang sama digunakan untuk kedua tujuan.

Konon, Joseph dari Arimatea membawa Cawan bersamanya ke Inggris, di mana akhirnya hilang. Banyak legenda menyatakan bahwa kapal itu masih berada di Inggris, mungkin disembunyikan dengan cara supernatural. Dalam kebanyakan cerita, dikatakan bahwa seseorang yang sangat murni dan mulia akan dapat melihat Cawan, dan pencarian untuk itu biasanya disamakan dengan membuktikan kemuliaan dan kebenaran.

Cerita tentang Cawan Suci mulai muncul 1,200 tahun setelah kelahiran Kristus, yang dengan kuat menunjukkan bahwa legenda ini diciptakan setelah fakta. Dalam kasus artefak Kristen yang nyata, cerita dan legenda hadir sejak artefak ini dikatakan telah digunakan atau diungkapkan, memberikan bukti kuat untuk keberadaan mereka yang sebenarnya, bersama dengan informasi yang dapat digunakan untuk melacak nasib benda-benda ini. . Cerita Grail tampaknya telah ditemukan oleh masyarakat abad pertengahan, dengan kapal berdiri sebagai metafora untuk kemurnian dan nilai pencarian untuk tujuan.

Beberapa sejarawan telah menyarankan bahwa legenda mungkin telah berevolusi dari kuali suci atau piala yang ada dalam tradisi Celtic. Menurut para sejarawan ini, orang-orang Kristen mula-mula menyerap mitos itu dan menggunakan kembali mitos itu, atau secara aktif mengadaptasi mitos itu sehingga orang-orang yang bertobat akan mengasosiasikan Kekristenan dengan kepercayaan mereka. Kekristenan tentu memiliki sejarah mengadaptasi festival dan kepercayaan agama lain untuk membuat mualaf lebih nyaman, sehingga teori ini tidak sepenuhnya tidak masuk akal.