Apa itu Termokopel?

Termokopel adalah sensor suhu yang sangat sederhana dan tahan lama. Mereka terdiri dari dua bahan berbeda yang disatukan di satu ujung dan dipisahkan di ujung lainnya. Ujung yang terpisah dianggap sebagai keluaran, dan menghasilkan tegangan yang sebanding dengan panas yang diukur atau dipantau. Artinya, semakin panas suhunya, semakin tinggi tegangannya. Fakta bahwa dua logam menghasilkan tegangan dikenal sebagai efek Seebeck. Dua aplikasi termokopel yang umum adalah mengukur suhu ruangan dan memantau keberadaan lampu pilot.

Termokopel datang dengan pasangan bahan yang berbeda memungkinkan untuk berbagai aplikasi yang sangat luas. Komposisi yang berbeda distandarisasi menjadi jenis termokopel. Berbagai jenis diberi nama huruf yang distandarisasi di seluruh industri. Dengan cara ini konsumen dapat membeli pembaca termokopel tipe “J” dari satu pabrikan dan termokopel “J” dari pabrikan yang berbeda dan dapat menyusun sistem yang akan bekerja. Produsen termokopel akan menyediakan tabel yang menunjukkan jenis termokopel terbaik untuk rentang suhu tertentu. Pabrikan juga akan memberikan data mengenai hubungan suhu dan tegangan untuk setiap jenis termokopel.

Termokopel mudah digunakan dan tidak memerlukan baterai atau barang elektronik mewah. Namun, sinyal tegangan yang dihasilkan sangat kecil sehingga amplifier mungkin diperlukan jika Anda ingin membaca suhu ke komputer. Hubungan tegangan dengan suhu tidak selalu merupakan hubungan linier yang sederhana sehingga tabel “pencarian” mungkin diperlukan untuk mengubah pembacaan tegangan menjadi pembacaan suhu. Informasi ini tersedia dari produsen termokopel. Sebagian besar produsen termokopel juga akan membuat perangkat yang mengubah tegangan menjadi unit “rekayasa”. Hal ini membuat penggunaan sistem akuisisi suhu berbasis termokopel menjadi lebih mudah untuk diterapkan.

Kesederhanaan termokopel mungkin menipu. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan sistem. Perhatian perlu dilakukan saat mengakhiri termokopel pada alat pengukur sehingga tidak ada kesalahan yang terjadi pada titik tersebut. Tegangan pada terminal termokopel sebanding dengan suhu sambungan sehingga saat menggunakan termokopel, sambungan termokopel sangat penting untuk bersentuhan dengan objek yang sedang diukur. Karena termokopel adalah kawat penghantar listrik, perhatian harus diberikan agar tidak ada kemungkinan kontak dengan penghantar listrik terbuka lainnya. Akhirnya, seiring waktu, isolasi antara dua kabel termokopel dapat rusak dan menyebabkan kesalahan dalam pembacaan suhu.

Dengan sedikit perencanaan dan pemeliharaan berkala, sistem akuisisi suhu berbasis termokopel akan memberikan metode yang hemat biaya dan andal untuk memperoleh data suhu.