Apa itu Diabetes Sekunder?

Diabetes sekunder, juga dikenal sebagai diabetes mellitus sekunder, sama dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Namun, tidak seperti bentuk diabetes lainnya, yang merupakan hasil dari faktor genetik dan lingkungan, diabetes sekunder terjadi sebagai reaksi terhadap penyakit dan komplikasi internal lainnya. Diabetes gestasional dan iatrogenik adalah bentuk umum dari diabetes sekunder.

Diabetes tipe 2 agak lebih dapat dicegah daripada tipe lain karena umumnya disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti obesitas, kehamilan, diet tinggi lemak, atau asupan alkohol berlebihan, daripada masalah genetik dengan pankreas. Jika akar masalahnya dapat ditangani dengan baik dan cepat, diabetes jenis ini dapat dicegah agar tidak terjadi.

Diabetes iatrogenik adalah salah satu bentuk paling umum dari penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh perawatan medis yang mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin. Ini bisa jadi akibat dari operasi pengangkatan pankreas, atau mungkin disebabkan oleh obat resep dengan efek samping yang merusak pankreas.

Gestational adalah bentuk lain dari diabetes sekunder dan disebabkan oleh saturasi glukosa yang berlebihan dalam aliran darah selama kehamilan akhir. Tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk memecah glukosa ekstra, dan dalam kasus tertentu, tidak dapat memenuhi permintaan tersebut. Akibatnya, beberapa ibu hamil terkena diabetes. Diabetes gestasional seringkali merupakan situasi sementara, hanya berlangsung sampai segera setelah lahir. Jika tepat waktu, sebagian besar rumah sakit dan dokter memiliki perlengkapan yang baik untuk menangani kondisi tersebut.

Jika tidak diobati, diabetes gestasional bisa sangat berbahaya dan bahkan mematikan; wanita dengan diabetes gestasional memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk terkena preeklamsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah meroket. Jika kondisinya cukup parah, kejang dan kegagalan organ dapat terjadi, yang berpotensi fatal bagi ibu dan anak. Meski tidak terlalu parah dan hilang, diabetes gestasional tetap menjadi hal yang harus diperhatikan oleh ibu dan dokter dengan serius. Ini dapat meningkatkan kemungkinan penyakit kuning pada masa kanak-kanak yang sangat dini, dan juga dapat membuat bayi bertambah berat di dalam rahim, yang menyebabkan komplikasi selama persalinan.

Meskipun terkadang dapat dicegah jika faktor risiko diketahui sejak dini, diabetes sekunder bisa sangat sulit diobati karena dapat mempengaruhi individu yang tidak memiliki riwayat genetik diabetes. Hal ini membuat lebih sulit untuk merencanakan penyakit serta mungkin lebih sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang menyebabkannya. Dalam beberapa kasus, mungkin cukup jelas untuk memastikan mengapa diabetes sekunder terjadi, seperti pada kehamilan. Dalam kasus lain, seperti ketika disebabkan oleh resep medis seperti pengendalian kelahiran, mungkin lebih sulit untuk memahami penyebab pasti penyakit dan cara terbaik untuk mengobatinya.