Disleksia adalah ketidakmampuan membaca dan pemahaman bahasa yang disebabkan oleh kegagalan otak untuk membuat asosiasi antara suara huruf dan huruf itu sendiri. Seperti biasa dengan pikiran manusia, ketika satu area pikiran ditantang, area lain berkembang dan tumbuh untuk mengimbanginya. Hasilnya seringkali berupa kecacatan dengan tunjangan. Beberapa manfaat disleksia adalah peningkatan kreativitas, kemampuan untuk membuat hubungan baru antara ide-ide, dan sifat kepribadian yang ditingkatkan, seperti kesabaran dan empati. Mereka yang menderita disleksia juga dapat memecahkan masalah dengan cara yang cerdik dan melakukan banyak tugas secara efisien.
Salah satu dari banyak manfaat disleksia yang tak terbantahkan adalah peningkatan kreativitas. Aset ini meningkatkan banyak aspek kehidupan penderita disleksia. Penderita disleksia sering unggul dalam seni kreatif, menunjukkan bakat dalam melukis, menggambar, dan bercerita. Bakat kreatif ini kemungkinan besar tumbuh dari kebutuhan penderita disleksia untuk belajar menggunakan gambar sebagai pengganti kata-kata.
Kreativitas tinggi penderita disleksia juga memungkinkannya memecahkan masalah rumit dengan cara yang inovatif. Kecacatan ini sering memperkuat kemampuan seseorang untuk memanipulasi objek tiga dimensi dalam pikirannya dan memahami dengan cepat bagaimana objek bekerja bersama. Penderita disleksia sering unggul dalam pekerjaan teknik dan mekanik.
Kreativitas yang meningkat dari penderita disleksia juga memungkinkan dia untuk melihat hubungan antara ide-ide yang mungkin terlewatkan oleh orang yang tidak memiliki disabilitas ini. Pikiran penderita disleksia sering bekerja dengan menyaring sejumlah besar informasi dan dengan cepat memilih poin-poin penting. Akibatnya, salah satu manfaat paling baru dari disleksia adalah bahwa pikiran kemudian bekerja untuk membuat hubungan dan kesimpulan antara ide-ide untuk membantu pemahaman. Pada akhirnya, seorang disleksia dapat membuat asosiasi baru antara ide-ide.
Manfaat lain dari banyak disleksia adalah kemampuan untuk melakukan banyak tugas rumit sekaligus. Seseorang dengan disleksia akhirnya belajar membaca, tetapi gaya membaca sering berbeda dari seseorang yang tidak menderita disleksia. Seseorang dengan disleksia akan sering membaca dengan memindai seluruh teks, mengeluarkan kata atau frasa kunci dan menyimpulkan makna dari bagian-bagian tersebut. Gaya membaca ini meningkatkan kemampuan penderita disleksia untuk fokus secara intens dalam waktu singkat dan kemampuannya untuk fokus bahkan dengan gangguan di sekitarnya, karakteristik yang mendorong keberhasilan dalam multitasking.
Salah satu manfaat disleksia yang sering tidak diperhatikan adalah penderita disleksia sering bersabar dan berempati. Anak disleksia harus bekerja lebih keras untuk belajar di sekolah. Keberhasilan dan penghargaan sering tertunda untuk anak-anak ini. Akibatnya, anak-anak penyandang disabilitas ini sangat sabar dan tidak membutuhkan kepuasan segera. Perjuangan mereka juga sering menumbuhkan empati dan kepedulian yang besar terhadap orang lain.