Ada beberapa jenis pengawetan buah yang berbeda dalam komposisi dan metode pengawetannya. Pengawetan buah dibuat di seluruh dunia, dan digunakan dalam berbagai cara. Banyak orang yang akrab dengan penggunaan pengawet buah sebagai olesan manis untuk makanan yang dipanggang, misalnya, tetapi pengawet juga dapat digunakan sebagai bumbu untuk makanan gurih, dan sebagai bahan dalam kue dan berbagai hidangan lainnya. Banyak pasar menjual berbagai jenis buah yang diawetkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Beberapa orang menggunakan istilah “pengawet” untuk merujuk pada jenis pengawetan buah tertentu. Dalam pengertian ini, yang diawetkan adalah buah utuh yang dimasak sebentar dengan gula dan air dan dikalengkan apa adanya, dengan maksud untuk dimakan utuh. Buah utuh ini dapat digunakan dalam berbagai cara, dan memiliki rasa manis segar alami. Konsep yang berkaitan erat adalah confit, pengawetan buah yang dibuat dengan merendam buah dalam sirup gula yang diganti berulang-ulang sehingga gula meresap ke dalam buah dan berfungsi sebagai pengawet. Confit sering dibuat dengan buah-buahan kecil utuh seperti stroberi dan ceri, atau bagian buah yang lebih besar seperti jeruk.
Jenis pengawetan buah lainnya dibuat dengan cara memotong dan mengolah buah dengan cara tertentu. Selai adalah jenis pengawetan buah yang dibuat dengan buah utuh yang telah dihancurkan atau dipotong-potong, dan dimasak dalam air dan gula untuk melepaskan pektin alami dalam buah, menyebabkan selai mengeras menjadi massa. Ketika banyak buah digunakan atau kacang ditambahkan, selai berubah menjadi pengawet. Mentega buah adalah gaya pengawetan buah yang dibuat dengan memaksa buah yang dimasak melalui saringan berbutir sangat halus untuk menghasilkan pengawetan krim dengan tekstur yang seragam.
Saat pengawetan buah dibuat tanpa gula, mereka dikenal sebagai olesan buah. Karena olesan buah tidak memiliki sifat pengawet gula, banyak di antaranya berumur pendek, dan perlu digunakan dengan cepat, tetapi memiliki rasa yang lebih segar. Dadih buah dibuat dengan memasak kuning telur, jus buah, dan gula untuk menciptakan olesan yang kaya rasa. Paling umum, buah jeruk seperti lemon dan limau digunakan untuk membuat dadih buah.
Marmalade adalah jenis khusus dari pengawetan buah yang dimaksudkan untuk membawa tepi pahit bersama dengan rasa manis yang diharapkan. Secara tradisional, buah jeruk seperti jeruk Seville digunakan untuk membuat selai jeruk, dan olesannya tebal dan agak kering. Jelly adalah satu lagi entri dalam daftar jenis pengawetan buah, dibuat dengan jus buah atau cairan yang tertinggal setelah jenis pengawetan buah lain dibuat. Jelly termasuk pektin tambahan, memastikan jus menjadi massa yang kuat.