Teh hitam, seperti teh hijau, putih dan oolong, dibuat dari daun Camellia sinensis. Teh hitam, bagaimanapun, teroksidasi lebih dari jenis teh lain yang dibuat dari tanaman ini, memberikan warna dan namanya. Semua teh yang dibuat dari Camellia sinensis memiliki tingkat dan varietas polifenol yang berbeda, antioksidan dengan daftar kemungkinan manfaat kesehatan. Minum teh yang cukup untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan ini bisa jadi sulit; dengan demikian, ekstrak yang melestarikan bahan aktif teh hitam tersedia. Ekstrak teh hitam tersedia dalam berbagai bentuk, yang masing-masing memiliki potensi keuntungan bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Ekstrak teh hitam dapat dibeli dalam bentuk pil, yang termasuk dalam bentuk bubuk ekstrak, atau sebagai tincture yang dicampur dengan air dan terkadang alkohol. Tidak ada penelitian yang secara meyakinkan membuktikan bahwa kedua bentuk tersebut memiliki efek kesehatan yang substansial; dengan demikian, ekstrak ini tidak dianjurkan untuk mengobati penyakit atau penyakit. Sebagai suplemen makanan, bagaimanapun, dapat memberikan banyak keuntungan.
Ada lima jenis polifenol, dan masing-masing dapat ditemukan pada tingkat dan struktur kimia yang berbeda dalam berbagai teh. Sementara teh hitam memiliki banyak kualitas serupa dari suplemen makanannya yang lebih populer, teh hijau, teh hitam memiliki tingkat antioksidan yang lebih rendah yang seharusnya menyehatkan ini. Teh hijau dapat memiliki 30 sampai 40 persen polifenol, sedangkan teh hitam mungkin hanya mengandung 3 sampai 10 persen karena cara pengolahannya.
Terlepas dari kenyataan bahwa teh hitam memiliki jumlah antioksidan yang lebih rendah, ekstrak teh hitam masih diyakini memiliki efek positif pada kesehatan secara keseluruhan dan dalam mencegah kondisi yang mengancam jiwa. Ekstrak teh hitam memang memiliki katekin, termasuk satu jenis khusus yang disebut epigallocatechin gallate (ECGC), antioksidan yang studi terbaru menunjukkan sebagai polifenol yang paling efektif melawan kanker. Antioksidan lain yang disebut flavonoid juga hadir dalam ekstrak ini. Studi menunjukkan bahwa mereka dapat membantu mengurangi kemungkinan jenis kanker tertentu seperti kanker pankreas dengan menargetkan jenis radikal bebas kanker tertentu di dalam tubuh. Polifenol ini juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke dengan menurunkan kadar kolesterol tidak sehat.
Ekstrak teh hitam juga telah menunjukkan bukti membantu membantu penurunan berat badan. Hal ini disebabkan efek metabolik dari beberapa polifenol; ketika tingkat metabolisme seseorang meningkat, ia diduga dapat membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat. Tingkat kolesterol yang lebih rendah dan kecenderungan ekstrak teh hitam untuk meningkatkan sirkulasi, meningkatkan aliran oksigen, mungkin juga mendukung penurunan berat badan. Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan suplemen herbal ke dalam makanan, karena dapat memiliki efek samping yang merugikan.