Apa Tips Terbaik untuk Manajemen Material?

Manajemen bahan adalah proses yang digunakan perusahaan untuk memastikan mereka memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen dengan benar. Beberapa langkah sering dilakukan dalam proses ini, mulai dari manajemen operasional aktual hingga aktivitas akuntansi, hingga mengelola sisi keuangan dari proses tersebut. Kiat terbaik untuk manajemen bahan termasuk memilih pemasok yang berkualitas, menetapkan proses pemesanan yang tepat, dan menerapkan sistem persediaan akuntansi. Perusahaan juga harus menciptakan posisi karyawan untuk menangani tugas-tugas yang terkait dengan proses ini. Barang-barang ini disatukan sering kali menciptakan sistem manajemen material yang kuat namun dapat diterapkan.

Sebagian besar manajemen material memiliki vendor yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan perusahaan. Sumber daya yang tidak memadai dapat menjadi situasi yang sulit untuk diatasi oleh perusahaan. Pemasok harus memiliki kemampuan untuk memenuhi pesanan perusahaan setiap kali bisnis menempatkannya. Beberapa pemasok dapat membuat perubahan dalam kuantitas yang dipasok dan kualitas bahan. Kedua situasi ini dapat mempersulit perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dan bersaing secara efektif dengan bisnis lain.

Proses pemesanan yang tepat adalah langkah lain dalam membangun proses manajemen bahan yang efektif dalam bisnis. Perusahaan harus memiliki gagasan tentang jumlah bahan yang ada saat ini setiap saat. Bagian lain dari teka-teki termasuk angka stok pengaman dan jumlah perputaran bahan yang dimiliki perusahaan dalam operasi normal. Stok pengaman adalah tingkat persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan sambil melakukan pemesanan ulang bahan untuk meningkatkan tingkat persediaan. Perputaran menentukan berapa kali perusahaan menjual melalui persediaan bahannya, yang berarti perusahaan harus memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan ini.

Sistem akuntansi persediaan menangani aspek keuangan dari manajemen bahan. Perusahaan harus menerapkan baik sistem manajemen bahan terus-menerus atau periodik. Sistem persediaan perpetual melacak setiap pergerakan barang persediaan, seperti setiap pembelian, penjualan, atau penyesuaian terhadap angka-angka ini. Sistem periodik memiliki persyaratan yang lebih sedikit daripada metode perpetual. Akuntan hanya memperbarui angka keuangan persediaan pada akhir bulan sehingga perusahaan memiliki gambaran tentang jumlah yang dibeli dan dijual untuk periode tersebut.

Kerugian dari manajemen bahan adalah bahwa hal itu sering merupakan tugas padat karya di sebagian besar bisnis. Tuntutan untuk mengelola aktivitas ini dengan baik sering kali mengharuskan manajer dan karyawan untuk mengerjakan aktivitas terkait. Perusahaan sering kali perlu menilai operasi manajemen material dan menentukan apakah menjalankan aktivitas dengan benar akan melibatkan staf saat ini atau meningkatkan kebutuhan karyawan. Mempekerjakan dan melatih staf biasanya diperlukan untuk memastikan semua aspek manajemen diperhatikan dalam proses ini.